Keceriaan tampak menyelimuti ratusan siswa Sekolah Dasar Islam (SDI) Kota Blitar yang mengikuti kegiatan belajar di luar kelas. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional “Sehari Belajar di Luar Kelas,” yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional. Di Kota Blitar, kegiatan tersebut diadakan di Alun-Alun Kota Blitar, menghadirkan suasana yang penuh semangat dan kegembiraan.
Berbeda dari rutinitas belajar di dalam kelas yang biasanya diisi dengan materi akademik, pada kesempatan ini, siswa diajak untuk memainkan permainan tradisional. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif, sekaligus mengenalkan kembali permainan tradisional kepada generasi muda. Permainan seperti engklek, gobak sodor, dan bakiak, yang dulunya populer di kalangan anak-anak Indonesia, kini kembali dimainkan dengan antusias oleh siswa-siswa SDI Kota Blitar.
Manfaat Belajar di Luar Kelas
Belajar di luar kelas menawarkan banyak manfaat bagi siswa, terutama dalam hal pengembangan karakter dan keterampilan sosial. Melalui permainan tradisional, anak-anak diajak untuk berkolaborasi, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan mengasah kecerdasan emosional. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat ikatan antar siswa serta mengajarkan nilai-nilai kerja sama, sportivitas, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Kepala Sekolah SDI Kota Blitar, Ibu Rina Mustika, menyatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan suasana belajar yang berbeda dan menyegarkan. “Kami ingin anak-anak belajar sambil bermain, mengenal kembali budaya tradisional yang mulai terlupakan, serta merasakan kebahagiaan bersama teman-teman di luar lingkungan kelas,” ujarnya.
Menghidupkan Kembali Permainan Tradisional
Permainan tradisional tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai kebersamaan dan budaya lokal. Di era digital saat ini, permainan tradisional seringkali kalah populer dibandingkan dengan permainan digital yang berbasis teknologi. Dengan mengadakan kegiatan semacam ini, SDI Kota Blitar berupaya melestarikan warisan budaya yang berharga, sembari memberikan alternatif kegiatan fisik yang sehat dan positif bagi anak-anak.
Antusiasme para siswa terlihat jelas ketika mereka bermain. Banyak dari mereka yang baru pertama kali memainkan permainan tradisional ini, namun dengan cepat mereka dapat memahami aturan dan menikmati setiap momen permainan. Satu kelompok siswa tampak asyik memainkan gobak sodor, melompat dan berlari sambil tertawa riang, sementara kelompok lain bermain engklek dengan penuh konsentrasi dan keterampilan.
Menyatu dengan Alam dan Lingkungan
Selain bermain permainan tradisional, kegiatan belajar di luar kelas ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih dekat dengan alam. Di Alun-Alun Kota Blitar yang rindang, anak-anak dapat merasakan suasana belajar yang lebih bebas dan menyegarkan. Mereka bisa berinteraksi langsung dengan lingkungan luar, yang diyakini dapat memberikan pengaruh positif bagi kesehatan mental dan fisik mereka.
Harapan untuk Kegiatan Mendatang
Dengan kesuksesan kegiatan ini, SDI Kota Blitar berharap dapat terus mengadakan kegiatan belajar di luar kelas secara berkala. Tidak hanya untuk memperingati hari-hari besar tertentu, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pendidikan yang inovatif dan menyenangkan. Belajar di luar kelas, terutama dengan melibatkan permainan tradisional, diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar anak-anak sekaligus mempererat rasa kebersamaan dan cinta terhadap budaya lokal.
Kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas” ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak selalu harus dilakukan di dalam ruang kelas yang formal. Melalui pendekatan yang kreatif dan interaktif, seperti permainan tradisional, anak-anak dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. SDI Kota Blitar telah memberikan contoh yang inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pendidikan akademik dan pengembangan karakter siswa.
Sumber: Suara.com